Lumpang Batu dan Batu Dakon di Kabupaten Lebak Banten: Indikasi Bercocok Tanam Masa Lampau

Mortar And Dakon Stones in Lebak, Banten: Indications For The Human Plantation of The Past

Authors

  • Nurul Laili Balai arkeologi jawa barat

DOI:

https://doi.org/10.24164/pnk.v4i2.63

Keywords:

farming, mortar, dakon stone, megaliths

Abstract

Lebak Regency is an area in the southern part of Banten Province which is fertile and dominated by agricultural land. The condition of Lebak in the past based on archaeological remains, especially megalithic remains, shows traces of farming. The traces of the megalithic remains in the form of mortars and dakon stones were obtained at three sites, namely the Gunung Anakan site, the Parigi Lebakbinong site, and the Pasir Nangka site. The problem raised in this paper is what is the function of the mortar stone and dakon stone for supporting communities in Lebak Banten. Knowledge of the function of mortar and dakon stone will be able to reconstruct the role of mortar and dakon stone in the past related to farming. This paper uses descriptive analytical methods and inductive reasoning with a material culture approach. The existence of mortar and dakon stone indicates subsistence based on agriculture or farming.

References

Atmodjo, Junus Satrio dkk. 2004. Vademekum Benda Cagar Budaya. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Binford, Lewis R. 1972. An Archaeological Perspective. New York: Seminar Press.

Hasanuddin, dan Chia Stephen. 2015. “Megalitik dan Hubungannya dengan Sistem Pertanian di Sulawesi Selatan.” In Pernak-Pernik Megalitik Nusantara, diedit oleh Bagyo Prasetyo dan Nurhadi Rangkuti, 345–376. Yogyakarta: Galang Press.

Hidayah, Ati Rati. 2014. “Strategi Subsistensi di Situs Gua Gede Nusa Penida Pada Masa Prasejarah .” Forum Arkeologi 27 No 2: 79–88.

Hill, R.D. 2010. “The Cultivation of Perennial Rice, an Early Phase in Southeast Asian Agriculture.” Journal of Historical Geography 36: Elsevier, 215–223.

Kusumawati, Ayu, dan Haris Sukendar. 2003. Megalitik Bukit Pasemah Peranan Serta Fungsinya. Jakarta: Pusat Arkeologi Nasional-Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembanagn Budaya.

Laili, Nurul dkk. 2018. “Sebaran Spasial Situs-Situs Neolitik di DAS Cibeureum Kab. Lebak, Banten: Penelusuran Penyebaran Penutur Austronesia di Jawa Barat.” Bandung.

Permana, R. Cecep Permana. 2006. Tata Ruang Masyarakat Baduy. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Prasetyo, Bagyo. 1999. “Megalitik di Situbondo dan Pengaruh Hindu di Jawa Timur.” Berkala Arkeologi 19 No 2, 22–29. https://doi.org/DOI 10.30883/jba.v19i2.820.

———. 2006. “A Role of Megalithic Culture in Indonesia Ciltural History.” In Archaeology : Indonesian Perspective. RP Soejono’s Fetschrift, diedit oleh Truman Simanjutak, M Hisyam, Prasetyo Bagyo, dan Titi Surti Nastiti, 282–94. Jakarta: LIPI Press.

———. 2013. “Persebaran dan Bentuk-Bentuk Megalitik di Indonesia: Sebuah Pendekatan Kawasan.” Kalpataru 22 No 2. 89–99.

———. 2015. Megalitik Fenomena yang Berkembang di Indonesia. Cetakan 1. Yogyakarta: Galangpress.

Prijono, Sudarti. 2005. “Persebaran Situs-situs Religi di Kawasan Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak Propinsi Banten.” In Religi Dalam Dinamika Masyarakat, diedit oleh Supratikno Rahardjo. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.

———. 2008. “Lingkungan dan Topografi Lahan Kaitannya Dengan Penempatan Situs-Situs Arkeologi Masa Tradisi Megalitik dan Islam di Kawasan Cibeber.” In Penelitian dan Pemanfaatan Sumberdaya Budaya, 73–88. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.

Ribawati, Eko, dan Dkk. 2020. “Perkembangan Jasa Transportasi PO Rudi di Lebak Banten Tahun 1986-1998 (Pengaruh Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Lebak Banten).” Estoria Vol 1 No 1,1–14.

Said, Chaksana A.H dan Utomo, Bambang Budi. 2006. “Pemukiman dalam Perspektif Arkeologi.” In Pemukiman di Indonesia Perspektif Arkeologi, diedit oleh Triwurjani dkk, 1–15. Jakarta.

Schiffer, Michael B. 1976. Behavioral Archaeology. New York: Academic Press.

Simanjuntak, Truman. 1992. “Neolitik di Indonesia: Neraca dan Perspektif Penelitian. Jurnal Arkeologi Indonesia.” Jurnal Arkeologi Indonesia No.1, 117–30.

———. 2012. “Prasejarah dan Penulisan Prasejarah.” In Indonesia Dalam Arus Sejarah 1 Prasejarah, diedit oleh Truman Simanjuntak dan Harry Widianto. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hove.

Sukendar, Haris. 1996. Album Tradisi Megalitik di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Susilowati, Nenggih. 2011. “Peralatan Pengolahan Pangan Tradisional di Andaleh, Sumatera Barat, Jejak Teknologi Masa Lalu.” In Teknologi Dalam Arkeologi Seri Warisan Budaya Sumatera Bagian Utara No.0611, 81–99. Medan: Balai Arkeologi Medan.

Sutaba, I Made. 1997. “Indonesia dalam Globalisasi 2000 Tahun yang Silam.” In Cinandi Persembahan Kepada Prof. Dr. H.R Soekmono, 244–51.

Tim Peneliti. 2005. “Pola Persebaran Situs-Situs Religi di Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak Provinsi Banten.” Bandung.

———. 2006. “Adaptasi Menyelusuri Jejak-Jejak Melayu di DAS Cibeureum, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.” Bandung.

———. 2007. “Persebaran Situs-Situs di Kawasan Cibeber dan sekitarnya, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.” Bandung.

UU No 23 Tahun 2000 Pembentukan Propinsi Banten. 2000. Republik Indonesia.

Wagner, Frits A. 1959. “Indonesia The Art of An Island Group.” In Art of The World (A Series of Regional Histories of the Visual Arts). Holland: Hole and Co.Verslag.

Wiradnyana, Ketut. 2011. “Lesung Batu, Cerminan Pandangan Hidup Masyarakat Batak Toba.” Berkala Arkeologi Sangkhakala 2 (XIV).

Yondri, Lutfi. 2016. “Situs Gunung Padang Dalam Konteks Kebudayaan, Manusia, dan Lingkungan.” Universitas Padjadjaran.

Published

2021-12-17

How to Cite

Laili, N. (2021). Lumpang Batu dan Batu Dakon di Kabupaten Lebak Banten: Indikasi Bercocok Tanam Masa Lampau: Mortar And Dakon Stones in Lebak, Banten: Indications For The Human Plantation of The Past. JURNAL PANALUNGTIK, 4(2), 141-152. https://doi.org/10.24164/pnk.v4i2.63